BANGGALAH MENJADI GURU SD
Abstract
Di dalam suatu acara keluarga bertemulah empat orang dengan profesi berbeda; bankir, dokter, pengacara, dan guru. Ketika mereka berkenalan, sang bankir dengan bangga memperkenalkan diri bahwa dirinya adalah seorang bankir yang bekerja pada Bank 'X'; demikian pula dengan sang dokter dan sang pengacara yang masing-masing memperkenalkan diri, profesi dan tempat bekerjanya dengan rasa bangga (tanpa kesan sombong). Ketika tiba pada giliran sang guru, ia pun memperkenalkan diri dengan agak malu dan sedikit pun tak terlintas nada kebanggaan atas profesinya, “Saya hanya seorang guru SD”, katanya.
Peristiwa tersebut tentunya cukup menggelitik kita semua; seorang guru SD yang sangat dihormati karena telah terbukti memberikan jasanya untuk setiap orang, setidak-tidaknya bagi yang pernah bersekolah, ternyata dihinggapi perasaan rendah diri serta tidak bangga atas profesi yang disandangnya.
Bukan itu saja; dalam berbagai kesempatan sering terjadi pertemuan di antara sesama penyandang profesi guru; dalam hal ini ialah guru SD, SMP, SMA, SMK, dan dosen PT. Di dalam pertemuan seperti ini pun ternyata sang guru SD tidak merasa bangga atas profesinya tersebut. Ia merasa dirinya lebih rendah daripada teman-teman guru lainnya; apalagi dibanding dengan dosen di perguruan tinggi.