MEWUJUDKAN SEKOLAH OLIMPIADE DI INDONESIA

Ki Supriyoko

Abstract


       “Saya berjanji bekerjasama dengan Depdiknas untuk mendirikan sekolah olimpiade. Lokasinya masih akan dicari, biaya yang ditelan kurang lebih Rp 40 milliar,” demikian kira-kira yang dinyatakan Menko Kesra Aburizal Bakrie di kediamannya Jl. Ki Mangunsarkoro Jakarta, dalam menyambut kedatangan Tim APhO Indonesia yang baru saja memenangkan lomba Fisika tingkat Asia di Almaty, Kazakhtan beberapa hari sebelumnya pada bulan Mei yang lalu.

 

       Seperti diketahui, sebelum berhasil menjuarai International Physics Olympiad (IPhO) pada pertengahan Juli 2006 di Singapura, Jonathan P. Mailoa, Pangus Ho, dkk, telah berhasil mempersembahkan 2 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu dalam forum Asia Physics Olympiad (APhO) yang berlangsung akhir April 2006 di Kazakhtan. Atas keberhasilan meraih berbagai medali inilah muncul gagasan untuk mendirikan sekolah olimpiade.

 

       Mengapa harus sekolah olimpiade? Peraihan medali oleh Jonathan P. Mailoa, Pangus Ho, dkk, membuktikan bahwa otak anak Indonesia itu sebenarnya cerdas. Kalau kecerdasannya dikembangkan melalui sekolah khusus, dalam hal ini Sekolah Olimpiade, maka hasilnya akan menjadi maksimal. Barangkali seperti inilah pemikirannya.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives