KISRUH PENERIMAAN CPNS

Ki Supriyoko

Abstract


       “Seleksi CPNS Depag DKI Dicurigai Bernuansa KKN”, “CPNS Yang Dicoret Akan Diangkat Penerimaan Berikutnya: Gubernur Jateng Minta Maaf”, “Guru Honorer di Tangerang Protes”, “Ratusan Guru Bantu DIY Protes Hasil Tes CPNS”, “Komisi D Akan Ajukan ‘Judicial Review’ terha-dap PP 48”, “Kecewa Hasil Penerimaan CPNS: Guru Bantu DIY Grudug Dewan dan Kepatihan”, “Pembatalan Kelulusan 118 CPNS Di Klaten: Gu-bernur Jateng Diancam Di-PTUN-Kan”, “Pahitnya Pengumuman CPNS”, “Honor Daerah Pemkot Lapor Dewan”, “Giliran Guru Bantu Protes”, “Apa Putri Pak Gub Tak Mampu”, dsb.; itulah berbagai judul berita yang dimuat di berbagai media massa cetak.

       Apabila kita perhatikan substansinya kelihatan ada yang kurang beres di dalam proses penerimaan PNS kali ini. Kisruh, semrawut, amburadul, ruwet, kocar-kacir, leda-lede, dan entah apa lagi kata-kata yang tepat untuk melukiskannya. Bagaimana mungkin pengumuman daftar CPNS yang dite-rima tiba-tiba diralat dengan pengumuman lain. Anehnya, banyak nama yang semula dinyatakan diterima tiba-tiba hilang dalam pengumuman ralat, alias pengumuman berikutnya.

       Apa pun alasannya, hal itu menandakan pekerjaan yang tidak beres, apalagi profesional. Sebagai manusia normal kita dapat membayangkan; mereka yang dinyatakan diterima dalam pengumuman pertama sudah me-lakukan sujud syukur dan bahkan ada yang sudah syukuran tiba-tiba saja “haknya” dibatalkan. Sudah barang tentu mereka malu dengan masyarakat sekitarnya; bisa terjangkit ansietas (stres ringan) sampai stres berat.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives