MEMANUSIAKAN MANUSIA

Ki Supriyoko

Abstract


       “Lho ..., Ibu mana Pak? Nanti bisa hilang lho.” Demikian goda saya pada Pak Koes, demikianlah biasa saya menyapa, di Shanghai, Cina tahun 2002. Dengan penuh canda Pak Koes pun menjawab, “Ah ..., biarkan saja, nanti kan ada yang ngopeni”. Waktu itu Pak Koes berjalan di depan dan “meninggalkan” Ibu yang masih jauh di belakang ketika akan mengunjungi objek wisata di depan Benteng Cina yang sangat terkenal itu. Kita ke Cina bersama rombongan Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (BPPN) tanggal 16 s/d 23 Juni 2002. Kami memang sering bepergian bersama Pak Koes, di dalam maupun di luar negeri. Biak Papua, Tana Toraja Sulawesi, Sambas Kalimantan, Tanah Datar Sumatera dan Mataram NTB adalah seba-gian dari tempat-tempat yang pernah kami kunjungi bersama.

 

       Godaan dan canda seperti tersebut di atas memang sering dialamatkan kepada Pak Koes oleh sesama teman anggota BPPN, bahkan oleh staf BPPN itu sendiri. Pak Koes pun senantiasa menanggapinya dengan penuh canda, dan setahu saya beliau tidak pernah marah. Dan hebatnya ..., dengan godaan dan canda seperti itu beliau tidak kehilangan kewibawaan yang telah melekat pada dirinya.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives