“MEMBURU” MAHASISWA GAYA AUSTRALIA
Abstract
Suatu saat saya diundang memberi presentasi mengenai perkembangan
pendidikan Indonesia di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University, Melbourne, Australia. Adapun presentasinya dilaksanakan di Kampus Pusat (city campus). Seperti diketahui RMIT University memiliki tiga kampus; masing-masing Kampus Pusat yang terletak di tengah Kota Melbourne; Kampus Pinggiran yang terletak di Daerah Coburg; serta Kampus Filial yang terletak di Daerah Bundoora.
Banyak teman di RMIT University; diantaranya orang yang sangat
berpengaruh karena jabatannya sebagai Deputi Akademik, Prof. David
Wilmoth, Ph.D. Kalau saya pernah mengunjungi dia di Melbourne, saya
pun pernah dikunjungi beliau di Yogyakarta. Hebatnya, ada dosen RMIT University yang mengambil tesis tentang Tamansiswa; namanya Stephanie Legge. Ia minta saya membimbing tesis masternya; saya pernah berdiskusi dengan dosen-dosen RMIT University di fakultasnya.
Salah satu diskusi menarik dengan para dosen RMIT University tersebut
adalah kehebatannya dalam “memburu” (calon) mahasiswa sampai ke
manca negara, termasuk Indonesia. Kalau jumlah mahasiswa RMIT University lebih dari 50 ribu orang; kiranya hal itu tidak lepas dari keberhasilannya
dalam perburuan mahasiswa tersebut.