PRESIDENTIAL LECTURE PENDIDIKAN
Abstract
Suka tidak suka, ada tradisi positif yang dikembangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama memimpin negeri ini, yaitu diundang-nya tokoh berkelas dunia untuk memberi kuliah umum bagi presiden dan para pembantunya yang disebut presidential lecture. Kuliah umum itu dimaksudkan memberikan keluasan wawasan untuk diimplementasikan dalam menjalankan tugas masing-masing sehari-hari.
Tradisi positif tersebut rasanya belum pernah dilakukan para presiden periode sebelumnya; dari Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, hingga Mbak Mega. Bukankah berbagai tokoh penting dan pemimpin dunia pernah hadir di era pemerintahan Pak Harto hingga Mbak Mega? Benar! Berbagai tokoh penting dan pemimpin dunia memang pernah datang di Jakarta, namun kehadiran mereka tidak dalam konteks memberi kuliah kepada presiden, wakil presiden, para menteri, dan lainnya.
Dalam kuliah umum tersebut, dosen tamu (guest lecturer) ditempatkan pada posisi yang sangat terhormat untuk 'membagi' kepakaran dan penga-laman yang dimiliknya. Para peserta kuliah bebas menggali kepakaran dan pengalaman tersebut untuk diimplementasikan di Indonesia.