REINTERPRETASI BUDI PEKERTI
Abstract
Baru-baru ini pimpinan Tamansiswa bersilaturrahmi dengan menteri pendidikan Bambang Sudibyo di Jakarta. Dalam pembicaraan yang akrab, Pak Menteri mengingatkan pentingnya budi pekerti di kalangan masyarakat pada umumnya dan siswa sekolah pada khususnya; untuk itu Tamansiswa diminta mengintensifkan pendidikan budi pekerti bagi para siswanya.
Pendidikan budi pekerti memang tidak asing lagi bagi Tamansiswa, bahkan menjadi salah satu cirikhas pendidikan (educational mark) bagi lembaga yang berdiri jauh hari sebelum Indonesia merdeka; atau tepatnya tanggal 3 Juli 1922.
Sebagaimana dengan sekolah-sekolah yang ada di Jepang; pendidikan budi pekerti di Tamansiswa bahkan sempat menjadi mata pelajaran yang tersendiri. Sekarang ini kebanyakan sekolah di Tamansiswa memang tidak menjadikan budi pekerti sebagai mata pelajaran tersendiri namun bukan berarti tidak dikembangkan lagi.