AKTUALISASI WAWASAN KEBANGSAAN
Abstract
Ketika tinggal di Singapura suatu saat kami jalan-jalan di daerah River Valley yang punya beberapa sekolah bermutu seperti River Valley Primary School (SD), River Valley Secondary School (SMP), dan River Valley High School (SMA). Pada saat anak-anak SD sedang melakukan upacara dan menyanyikan lagu “Majulah Singapura” maka terjadi pemandangan yang menarik. Beberapa orang yang sedang melintas jalan dekat sekolah, dan mendengar lagu kebangsaan tersebut dinyanyikan, secara spontan berdiri tegak serta ikut bernyanyi meski dengan suara yang sangat pelan.
Lagu kebangsaan pun selesai dinyanyikan dan mereka segera melan-jutkan aktivitasnya. Ketika saya tanyakan kenapa hal itu dilakukan, mereka menjawab bahwa sudah menjadi kewajiban di Singapura kalau mendengar lagu kebangsaan dinyanyikan maka siapa pun harus menghentikan aktivi-tasnya untuk ikut “bergabung” menyanyikan lagu tersebut.
Apa gunanya? Katanya menyanyikan lagu kebangsaan itu mengandung banyak makna; salah satunya menyatakan rasa syukur kepada Tuhan karena telah memberikan kerukunan kepada bangsa multietnis ini yang telah me-nyatakan kemerdekaannya sejak tanggal 9 Agustus 1965.
Kita tentu paham, negara yang bersemboyankan “Knowing where you are going to is more important than where you came from” itu terbangun dari banyak etnis; antara lain etnis Melayu, Cina, Eropa, India dan Pakistan. Banyaknya etnis kalau tidak dikelola baik berpotensi terjadinya perpecahan. Tetapi hal itu tidak terjadi di Singapura. Bahkan kemulti-etnisan negara tersebut dapat dikelola baik sehingga menjadi kekuatan yang dahsyat untuk menghantarkan bangsa kepada kemajuan secara signifikan. Hal inilah yang mereka syukuri dengan “bergabung” menyanyikan lagu kebangsaannya.