MENCARI HARTA (2)

Mohammad Suyanto

Abstract


 Tujuan lain untuk mencari harta adalah untuk kepentingan dirinya. Kepentingan dirinya dapat berupa menjaga kehormatannya dan keperluan ibadah serta pendukungnya. Rasulullah s.a.w. menganjurkan mencari harta untuk menjaga kehormatannya. Rasulullah s.a.w. bersabda : Sungguh seseorang di antara kalian pergi membawa tali (berusaha) lalu pulang dengan membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya kemudian menjualnya dan dengan kayu bakar itu Allah SWT akan menjaga kehormatan dirinya, itu jauh lebih baik ketimbang dia mengemis kepada orang lain, baik mereka memberi ataupun tidak (Bukhari). Sedangkan untuk ibadah dan pendukungnya adalah untuk dapat melaksanakan ibadah haji, menuntut ilmu, membayar zakat, infaq, sodaqoh dan sebagainya.

Allah dan Rasul-Nya menganjurkan untuk menggunakan kekayaan juga untuk orang lain. Surat Al Baqarah ayat 215 : Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: ”Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. Dalam surat Al Hadiid ayat 18 : “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah, pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.” Rasulullah s.a.w. juga melaksanakan perintah Allah tersebut dan mengajak sahabatnya. Dari Abu Qatadah r.a., katanya : “Kami pergi beserta Rasulullah saw. dalam tahun (peperangan) Hunain. Ketika itu Nabi saw. memberikan baju besinya kepadaku. Baju besi itu kemudian kujual, lalu kubeli sebidang kebun dari Bani Salamah. Kebun itulah harta yang pertama-tama saya kumpulkan sebagai modal dalam Islam” (Bukhari). Dari Abdullah bin Umar r.a, katanya : “Nabi s.a.w. pernah mengirimkan pakaian sutera atau sutera campuran kepada Umar r.a., kemudian beliau melihat pakaian itu dipakai oleh Umar. Sabda beliau, “Sesungguhnya aku kirimkan pakaian itu kepadamu, bukanlah untuk kau pakai. Yang akan memakainya ialah orang-orang yang tidak beruntung baginya. Kukirimkan kepadamu ialah supaya engkau dapat mengambil manfaat daripadanya, yakni supaya kau jual” (Bukhari). Demikian pula dari Ibnu Umar r.a., katanya : “Kami telah menyertai Nabi saw. Dalam suatu perjalanan. Saya menunggang unta muda kepunyaan Umar yang sudah dikendarai, sehingga unta itu memayahkan saya. Ia maju ke muka orang banyak, Umar mengusir dan menyeret (kembali ke belakang). Kemudian ia maju pula, Umar pun mengusir dan menyeretnya (pula kembali) Sehingga pada Umar, “Juallah untamu itu kepadaku.” Jawab Umar, ”Unta itu untuk Tuan, ya Rasulullah !” Sabda beliau, ”Juallah kepadaku !” Maka dijual oleh Umar kepada Rasulullah s.a.w. Kemudian Nabi saw. Bersabda, ”Unta itu untukmu, hai, Abdullah bin Umar ! Engkau boleh berbuat apa yang engkau kehendaki dengan unta itu.” (Bukhari).

Tujuan utama dalam mencari harta adalah mencari keridhaan Allah. Caranya adalah dengan membelanjakan dijalan-Nya untuk mencari keridhan-Nya. Dengan cara seperti itu kita akan diberi pahala yang cukup dan termasuk orang yang beruntung. Surat Al Baqarah 272 : Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).

 


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives