BISNIS KAUM TSAMUD (2)
Abstract
Kaum Thamud yang disebutkan dalam Al-Qur’an ini, adalah beberapa orang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pengetahuan yang paling luas, sehingga mampu mendirikan istana-istana yang indah, baik di dataran maupun di lereng gunung. Kaum Tsamud merupakan pengganti kaum ’Aad. Al-Qur’an surat Al A’raaf ayat 74 : Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ’Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanah yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.
Nabi Saleh oleh kaum Tsamud dikenal sebagai orang yang baik dan jujur. Kaumnya sangat menghormatinya sebelum Allah mengutusnya dan memberikan wahyu padanya untuk berdakwah kepada mereka. Al Qur’an surat Huud ayat 62-63 :
Kaum Tsamud berkata: ”Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.” Saleh berkata: ”Hai kaumku, bagaimana pikirannya jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberinya aku rahmat (kenabian) dari-Nya,maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian.
Kaum Tsamud yang mengikuti ajakan Nabi Saleh, hanyalah sedikit dan termasuk kaum yang lemah seperti disebutkan dalam surat Al A’raaf ayat 75-76 :
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: ”Tahukah kamu bahwa Saleh diutus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?”. Mereka menjawab: ”Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Saleh diutus untuk menyampaikannya”. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata : ”Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu.”
Nabi Saleh mengajak mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang serta menunjukkan unta betina dari Allah sebagai mukjizat dan sebagai cobaan bagi mereka, disebutkan dalam surat Al Qamar ayat 27 : Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah.
Dan dalam surat Huud ayat 64 : Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat. Unta tersebut setelah beberapa lama melahirkan kandungannya dan hidup bebas minum dari sumber bergantian dengan kaum Tsamud, untuk mereka sehari dan untuk unta sehari, diwaktu unta minum mereka dapat memeras susu unta itu sepuasnya sehingga mereka dapat memenuhi bejana mereka, seperti ditunjukkan dalam surat Al Qamar ayat 28 : Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu), tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran).