SEKOLAH BISNIS TERBAIK (3)

Mohammad Suyanto

Abstract


Puasa dapat membuat muridnya menjadi annas, yaitu murid yang mempunyai kecerdasan emosi tinggi. Menurut Daniel Goleman, kecerdasan emosi meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial. Kesadaran diri terdiri dari kesadaran emosi, penilaian diri secara akuran dan percaya diri.
Untuk meningkatkan kesadaran emosi yang harus dilakukan adalah mengetahui lebih jauh emosi diri dan mengapa dapat terjadi emosi, menyadari keterkaitan antara perasaan dengan yang dipikirkan, diperbuat dan dikatakan, mengetahui bagaimana perasaan dapat mempengaruhi kinerja dan mempunyai kesadaran akan nilai-nilai dan sasaran-sasaran pribadi. Puasa dapat mengubah emosi yang meledak-ledak menjadi lembut dan mengubah nilai dan sasaran pribadi yang serakah menjadi peka terhadap nilai dan sasaran kelompok dalam harmoni dan kebersamaan serta mengubah kesombongan menjadi kerendahan hati. Seseorang tidak mengenal rasa sakit karena dimarahi, kecuali orang yang pernah dimarahi. Seseorang tidak memahami kesulitan kecuali orang yang pernah ditimpa kesulitan. Seseorang tidak mengenal bawahan dengan baik, kecuali pernah menjadi bawahan. Tidak akan mengetahui rasa kecewa, kecuali orang yang pernah kecewa. Tidak tidak mengenal kegagalan, kecuali yang pernah gagal. Demikian pula tidak peka terhadap orang miskin, kecuali pernah menjadi orang miskin.

Kesadaran diri terhadap penggunaan indra kita. Puasa dapat mengubah mata yang digunakan untuk melihat hal yang diharamkan agama dan melihat orang lain dengan mengejek menjadi mata yang dapat melihat keajaiban ciptaan Allah, menyaksikan amalan baik agar dapat mencontohkannya dan melihat Kitab Allah dan Sunnah Rasul untuk membaca dan menelaah agar mendapat nasihat, peringatan, petunjuk dan manfaatnya. Puasa dapat menjadikan lisan yang berdusta, mengumpat orang lain, memfitnah, menghina, menusuk perasaan menjadi lisan yang berkata jujur dan dapat dipercaya, mengajarkan hal yang baik, memberikan rasa senang, mendamaikan orang yang berselisih dan selalu berzikir kepada Allah. Perut yang penuh dengan kerakusan dan makan makanan haram seperti yang diasumsikan dalam sistem ekonomi kapitalis bahwa nafsu manusia tak terbatas melebur menjadi perut yang terjaga dari kerakusan dan makanan haram serta menolak kejahatan dan kesombongan sesuai dengan yang dituntunkan oleh Allah. “Allah SWT membanggakan kepada para malaikat, orang yang sedikit makannya. Dia berfirman: Lihatlah hamba-Ku. Aku mengujinya dengan makanan dan minuman di dunia, ia meninggalkannya karena-Ku. Persaksikanlah, wahai para malikat-Ku, tidak ada makanan yang ditinggalkannya kecuali Aku mengganti untuknya derajat-derajat di surga”, sabda Rasulullah Shollallohu alayhui wa sallam.

Amikom Web Archives