STRATEGI PASAR DUA SISI (1)
Abstract
Jika kita mendaftar jumlah produk dan jasa dalam jumlah yang luar biasa banyak maka perlu melakukan definisi ulang dengan mengambil sisi pandang bisnis global, kita akan menemukan hubungan bersama dua kelompok berbeda dari pengguna dalam sebuah jaringan. Inovasi yang paling penting dalam jasa keuangan sejak perang dunia kedua, hampir pasti tidak lepas dari yang namanya credit card, yang berhubungan dengan pelanggan dan pedagang. Termasuk juga surat kabar yang melibatkan pelanggan dan pengiklan. Demikian produk-produk lainnya seperti komputer, jasa kesehatan, kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. Semua yang melayani kebutuhan tersebut oleh ahli ekonomi disebut sebagai pasar dua sisi atau jaringan.
Misalnya, pasar dua sisi dari sistem operasi komputer pribadi, pasar sisi pertama adalah konsumen, pasar sisi kedua adalah pengembang aplikasi dan penyedia platformnya adalah Windows dan Macintosh. Video game, pasar sisi pertama adalah pemain, pasar sisi kedua adalah pengembang dan penyedia platform adalah PlayStation dan Xbox. DVD, pasar sisi pertama adalah pelanggan, pasar sisi kedua adalah studio dan penyedia platform-nya adalah Sony, Toshiba dan Samsung. Bensin, pasar sisi pertama adalah pemilik kendaraan, pasar sisi kedua adalah pom bensin dan penyedia platform-nya adalah Pertamina, Exxon dan sebagainya.
Pasar dua sisi berbeda secara fundamental dengan rantai nilai jaringan tradisional. Dalam sistem tradisional, nilai bergerak dari kiri ke kanan. Ke kiri dari perusahaan adalah berupa biaya, ke kanan dari perusahaan adalah berupa pendapatan. Dalam pasar dua sisi, biaya dan pendapatan, keduanya bergerak ke kiri dan ke kanan, karena platform yang digunakn mempunyai sebuah kelompok pengguna yang berbeda pada masing-masing sisi. Platform produk atau jasa mendatangkan biaya baik dalam melayani kelompok dan dapat menghasilkan pendapatan dari masing-masing kelompok tersebut, meskipun sisi yang satu sering memberi subsidi. Karena para ahli ekonomi menyebutnya efek jaringan, platform produk lebih menyukai untuk meningkatkan pendapatan yang terus menerus, yang menunjukkan dampak yang luar biasa. Sebelumnya, sebagian besar perusahaan masih bertahan terhadap platform yang dibangun dan mempertahankan keberlangsungannya. Kegagalan mereka merupakan akar dari kesalahan yang umum. Dengan demikian perlu sebuah strategi kusus untuk pasar dua sisi ini.
Untuk menciptakan strategi pasar dua sisi atau jaringan dua sisi, manajer secara khusus harus bersandar pada asumsi dan pradigma yang menerapkan produk tanpa efek jaringan. Sebagai hasilnya, mereka membuat berbagai macam keputusan yang sama sekali tidak sesuai dengan masalah ekonomi dalam industri mereka. Menurut Eienmann, Parker dan Alstyne dalam Harvard Business Review, edisi Oktober 2006 ada tiga hal yang harus dilakukan untuk menggunakan strategi pasar dua sisi. Pertama, merancang platform model bisnis, yang kunci utamanya adalah menetapkan harga pada pasar dua sisi tersebut. Kedua, memimpin kemenangan dalam seluruh pertempuran, sehingga sebagian besar industri pasar dua sisi dilayani hampir oleh platform yang tunggal, misalnya lelang di internet oleh eBay dan sistem operasi oleh Microsoft. Ketiga, menghadapi ancaman platform lain yang menyelimuti platform perusahaan, yang berarti kewaspadaan terhadap penyedia platform lain merupakan hal yang sangat krusial, maka perusahaan harus mengenali peluang yang tersembunyi tersebut dan memobilisasi sumber daya untuk mengeksploitasi peluang tersebut.
Misalnya, pasar dua sisi dari sistem operasi komputer pribadi, pasar sisi pertama adalah konsumen, pasar sisi kedua adalah pengembang aplikasi dan penyedia platformnya adalah Windows dan Macintosh. Video game, pasar sisi pertama adalah pemain, pasar sisi kedua adalah pengembang dan penyedia platform adalah PlayStation dan Xbox. DVD, pasar sisi pertama adalah pelanggan, pasar sisi kedua adalah studio dan penyedia platform-nya adalah Sony, Toshiba dan Samsung. Bensin, pasar sisi pertama adalah pemilik kendaraan, pasar sisi kedua adalah pom bensin dan penyedia platform-nya adalah Pertamina, Exxon dan sebagainya.
Pasar dua sisi berbeda secara fundamental dengan rantai nilai jaringan tradisional. Dalam sistem tradisional, nilai bergerak dari kiri ke kanan. Ke kiri dari perusahaan adalah berupa biaya, ke kanan dari perusahaan adalah berupa pendapatan. Dalam pasar dua sisi, biaya dan pendapatan, keduanya bergerak ke kiri dan ke kanan, karena platform yang digunakn mempunyai sebuah kelompok pengguna yang berbeda pada masing-masing sisi. Platform produk atau jasa mendatangkan biaya baik dalam melayani kelompok dan dapat menghasilkan pendapatan dari masing-masing kelompok tersebut, meskipun sisi yang satu sering memberi subsidi. Karena para ahli ekonomi menyebutnya efek jaringan, platform produk lebih menyukai untuk meningkatkan pendapatan yang terus menerus, yang menunjukkan dampak yang luar biasa. Sebelumnya, sebagian besar perusahaan masih bertahan terhadap platform yang dibangun dan mempertahankan keberlangsungannya. Kegagalan mereka merupakan akar dari kesalahan yang umum. Dengan demikian perlu sebuah strategi kusus untuk pasar dua sisi ini.
Untuk menciptakan strategi pasar dua sisi atau jaringan dua sisi, manajer secara khusus harus bersandar pada asumsi dan pradigma yang menerapkan produk tanpa efek jaringan. Sebagai hasilnya, mereka membuat berbagai macam keputusan yang sama sekali tidak sesuai dengan masalah ekonomi dalam industri mereka. Menurut Eienmann, Parker dan Alstyne dalam Harvard Business Review, edisi Oktober 2006 ada tiga hal yang harus dilakukan untuk menggunakan strategi pasar dua sisi. Pertama, merancang platform model bisnis, yang kunci utamanya adalah menetapkan harga pada pasar dua sisi tersebut. Kedua, memimpin kemenangan dalam seluruh pertempuran, sehingga sebagian besar industri pasar dua sisi dilayani hampir oleh platform yang tunggal, misalnya lelang di internet oleh eBay dan sistem operasi oleh Microsoft. Ketiga, menghadapi ancaman platform lain yang menyelimuti platform perusahaan, yang berarti kewaspadaan terhadap penyedia platform lain merupakan hal yang sangat krusial, maka perusahaan harus mengenali peluang yang tersembunyi tersebut dan memobilisasi sumber daya untuk mengeksploitasi peluang tersebut.