BELAJAR DARI AIR
Abstract
Matsushita merupakan salah satu perusahan terbaik dunia dengan filosofi air mengalir. Air mengalir dapat menyuburkan tanah sekitar, menumbuhkan tetumbuhan dan menghasilkan buah yang bermanfaat bagi manusia. Bagi Matsushita, filosofi tersebut dibutuhkan untuk melayani masyarakat atau konsumen dan meningkatkan kesejahteraan manusia secara umum dengan membuat barang yang berkuatas paling tinggi dengan harga semurah mungkin. Memberikan manfaat merupakan merupakan filosofi yang pertama dari sumberdaya manusia di Matsushita. Goethe mengatakan bahwa “kehidupan yang tak bermanfaat adalah kematian yang datang lebih awal”.
Bening dan jernih merupakan ciri khas air yang masih alami, yang melambangkan kejernihan hati, kejujuran dan keadilan. Kejernihan, kejujuran dan keadilan ini merupakan filosofi kedua dari Matsushita.
Aliran-aliran air kecil bergabung menjadi anak sungai dan akhirnya menjadi sungai. Filosofi ketiga dari Matsushita ini menggambarkan bahwa kelompok-kelompok kecil dalam perusahaan bersinergi untuk membentuk kelompok-kelompok besar yang membentuk dasar perusahaan dengan semangat tim dan kerjasama.
Air mengalir setiap waktu selalu berubah, menunjukkan adanya perubahan yang terus menerus. Jika air tersebut tidak mengalir, maka akan terjadi genangan yang akhirnya terjadi bau busuk. Serupa dengan perusahaan, jika tidak terjadi perubahan, maka perusahaan akan mati. Melakukan perubahan terus-menerus merupakan filosofi ke empat dari Matsushita.
Sungai mengalir dari atas menuju ke bawah, maknanya pemimpin yang sukses datang kepada anak buahnya, bukan anak buah yang datang kepada atasannya. Makna kerendahan hati merupakan senjata yang ampuh untuk menggerakkan bawahan. Kerendahan hati dan sopan santun merupakan filosofi ke lima dari Matsushita.
Air mengalir melewati batu dengan enaknya. Bila batu tersebut besar, maka air tersebut lewat disisinya, artinya luwes atau fleksibel. Air jika ditempatkan dalam gelas berbentuk gelas, bila ditempatkan dalam botol berbentuk botol, artinya dapat menyesuaikan dalam setiap keadaan. Fleksibel dan mudah menyesuaikan diri merupakan filosofi ke enam dari Matsushita. Dalam dunia kerja, sering kita mendapat desakan dari kanan dan kiri. Sumberdaya manusia yang berhasil mampu menyesuaikan diri, baik secara lesan atau tindakan. Sikap dapat menyesuaikan diri tersebut dapat membuahkan suatu kebaikan terhadap lingkungannya. Tetapi jika lingkungan diganggu, dirusak, hutan digunduli, maka kalau terjadi hujan dapat berakibat fatal. Jembatan sekuat apapun dapat jebol. Dalam menegakkan kebenaran, dapat berlaku sangat tegas. Sangat dengan senang hati menampung buangan kotoran dari kaleng bekas, sampai kotoran manusia. Maknanya sungai siap untuk menerima masukan, kritik ataupun umpan balik, meskipun dengan pedas, tetap ditanggapi dengan tenang.
Sungai yang masih alami, suaranya gemercik indah. Komunakasi dengan Tuhan maupun manusia dilakukan dengan baik. Selalu berdzikir kepada Tuhan dan taat kepada Tuhan. Demikian juga berkomunikasi dengan manusia menggunakan bahasa yang sangat indah, sehingga setiap orang tertarik kepadanya. Memanglah sungai di dalam Al-Qur’an berdampingan dengan surga kurang lebih sebanyak 40 ayat.