Modalnya Pinjaman dari Mertua

ketua ketua amikom

Abstract


Ketika saya memberikan seminar ada yang bertanya tentang calon istri yang cocok untuk mendampinginya untuk menjadi pengusaha, karena keluarganya tidak mendukung untuk menjadi pengusaha. Kedua orangtuanya berharap ia untuk menjadi pegawai negeri. “Kalau kamu nekat menjadi wiraswasta, Bapak tidak akan memberi modal kepada kamu” kata Bapaknya. Tetapi peserta seminar tersebut ngotot untuk ingin menjadi pengusaha.

Maka saya menyarankan “Carilah istri yang sholihah, cantik, ananya orang kaya, tunggal dan kedua orangtuanya sudah akan meninggal. Maka setelah meninggal Andan dapat warisan sebagai modal”. Seluruh peserta seminar tertawa terbahak-bahak dengan jawaban saya tersebut. Saya katakan bahwa mertua merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk memulai bisnis tanpa uang tunai.

Memulai bisnis dengan modal dari mertua dilakukan Sam Walton, salah satu pendiri Walt-Mart. Sam mendirikan toko dengan modal meminjam mertuanya 20.000 dolar dan hasil tabungan ketika dinas militer 5.000 dolar. Toko Sam merupakan toko waralaba dari The Butler Brothers. Dengan pertolongan Bud Walton, mertua dan saudara iparnya, Sam membuka toko di Ruskin Height, di dekat kota Kansas dalam pusat pertokoan. Kemudian membuka toko yang lebih besar yang diberi nama Walton’s Family Center dan akhirnya Sam bersama Bud mendirikan Wal-Mart. Strategi awal yang digunakan adalah toko dengan diskon. Strategi ini merupakan yang pertama di dunia. Lima tahun kemudian Wal-Mart memiliki 24 cabang dengan penjualan 12,6 juta dolar. Pada 1970, Wal-Mart membuka pusat distribusi yang pertama dan kantor pusat di Bentonville, Arkansas serta memperdagangkan saham yang pertama kali. Kemudian Wal-Mart disetujui dan didaftar di New York Stock Exchange.

Di 1987, strategi Wal-Mart berikutnya adalah memutuskan untuk bergerak dalam bisnis grosir. Wal-Mart belajar dari Carrefour, yang merupakan peritel Eropa yang menjalankan 73 hypermarket ke seluruh Eropa dan terdapat 780 gerai. Hypermarket merupakan toko-toko menjual barang grosiran dan barang-barang dagangan umum lainnya dalam satu atap. Wal-Mart mempunyai potensi untuk melakukan strategi kombinasi operasi barang dagangan dan grosiran yang menawarkan peluang untuk melakukan ekspansi perusahaan menjadi lebih cepat. Karena Wal-Mart pada saat itu, mengendalikan 50 % dari 150 miliar dolar bisnis toko diskon, 32 % dikuasai K-Mart dan Target. Strategi Walt-Mart ini mempunyai efek samping sederhana dan marjin keuntungan rendah. Para konsumen mengunjungi toko-toko grosir lebih teratur daripada toko dagangan umum. Dengan strategi ini Wal-Mart mampu mengatasi persaingan yang ketat dan memberikan peluang bagi konsumen untuk mendapatkan barang dagangan umum dan mengatasi masalah marjin laba yang kecil bila konsumen tersebut menjual kembali barang yang dibeli. Wal-Mart membuka empat Hypermarket dan dilanjutkan membuka Supercenter, yang format tokonya lebih kecil dibandingkan format Hypermarket. Untuk membuat Supercenter, Wal-Mart bereksperimen selama empat tahun. Supercenter pertama di Washington. Antara 1992 dan 1998, membuka 558 Supercenter. Akhirnya Wal-Mart menjadi perusahaan pengecer (retailer) terbesar. di dunia dengan nilai penjualan lebih dari $ 100 miliar tahun 1997, dan menjadi perusahaan Peringkat Satu Dunia 2003 versi majalah Fortune. Bahkan memecahkan rekor dunia dengan penjualan satu hari mencapai 1,43 miliar dolar, pada hari setelah Thanksgiving.

Amikom Web Archives