MODALNYA HADIAH

Mohammad Suyanto

Abstract


 Hadiah merupakan pemberian yang nilai biasanya tidak dapat diganti dengan kekedar uang. Hadiah dapat pula berarti persen atau kado. Bermacam-macam hadiah, mulai dari hadiah Nobel, hadiah olahraga, hadiah perpisahan, hadiah tahun baru, hadiah ulang tahun, hadiah tahun baru, hadiah sayembara, hadiah lebaran, hadiah hiburan dan berbagai macam hadiah yang lainnya. Anda dapat memulai bisnis dari hadiah tersebut.

I Ketut Kasih dari Bali, memulai bisnis dari hadiah perpisahan dengan kawannya dari Australia. Hadiah berupa celana dari rekan asing setelah pulang ke negeri asalnya, itulah yang dilakukan I Ketut Kasih memulai bisnisnya. Celena berselancar memberi inspirasi awal bisnisnya, meskipun ia masih ragu-ragu. Ia menyeterika celana tersebut, kemudian menjiplaknya ke dalam koran bekas. Dengan potongan-potongan kain bekas, Ketut meminta tolong sekolahnya untuk dijahit dan dibuat celana berselancar seperti potongan koran bekas jiplakan dari celana berselancar.  “Senang celana jiplakannya dapat dipakai berselancar. Berarti saya mempunyai celana berselancar dua buah. Teman-temanpun lantas minta dibuatkan celana serupa. Rasanya bangga sekali” katanya mengenang masa lalunya. Sejak 1989, ia pemegang lisensi semua produk pakaian dan aksesori bagi peselancar bermerek Quicksilver, yang asalnya dari Melbourne, Australia. Merek tersebut diproduksi sejak 1969 untuk pasar Indonesia dan beberapa negara tetangga. Disamping itu ia juga menjadi pemilik perusahaan garmen lokal bermerek King Kong. Pada usia 17 tahun, ia telah mampu mengekspor 100 potong celana King Kong ke Jepang. Ketut mengambil bisnis pakaian berselancar bermerek, karena ia sendiri juga sebagai peselancar, sehingga ia mengetahui selera peselancar dan menyukai bisnis tersebut. Aksesori dari Quicksilver, berupa topi, dompet, tali jam tangan dan atribut lainnya. Harganya bervariasi antara Rp. 35.000,- sampai dengan        Rp. 430.000,- per unitnya. Merek Quicksilver sejajar dengan merek-merek Rip Curl, Stussy, Hot Tuna, Billabong dan merek-merek terkenal lainnya. Saat ini perusahaannya telah mempunyai 6 subkontraktor dan sekitar 150 karyawan.

            Demikian pula ketika saya memulai bisnis untuk yang pertama kalinya. Saya memulai bisnis dari tas hadiah dari pertandingan olahraga, yaitu pertandingan catur. Tas ransel berwarna hijau, yang saya banggakan tersebut saya gunaan ketika Nenek saya mengajari saya bisnis. Ketika itu saya kelas 3 SD di Banjarsari Madiun, yaitu sebuah SD yang terletak di lembah Gunung Wilis.   SD yang membawa kenangan saya, merupakan SD tempat pertama kali saya dikenalkan pendidikan dasar. Sekolah sederhana itulah yang memberikan goresan hati pada saya yang tak pernah saya lupakan. Tas Rancel sebagai senjata ampuh saya pertama kali memulai bisnis, yaitu menjual kedondong.  I Ketut Casi dan saya memulai bisnis dari hadiah.

Amikom Web Archives