MENJADIKAN STM SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA PROFESIONAL
Abstract
Proses industrialisasi yang melanda berbagai negara diindikatori oleh terjadinya pergeseran konsentrasi sumber investasi. Di negara-negara praindustri maka konsentrasi sumber investasinya lebih terletak pada pertanian (land), di negara industri pada permesinan (machinery), sedangkan di negara pasca industri pada pengetahuan (knowledge). Pergeseran sumber investasi ini mengakibatkan pergeseran keterampilan. Indonesia mengalami pergeseran keterampilan, dari keterampilan pertanian ke keterampilan permesinan. Keadaan ini me nuntut lembaga-lembaga pendidikan kejuruan, terutama STM, harus sanggup mengantisipasinya.
Untuk mengantisipasi proses industrialisasi tersebut maka lembaga pendidikan kejuruan memerlukan dukungan perangkat teknologi yang memadai supaya pengembangan teknologi sekolah lebih cepat daripada pengembangan teknologi lapangan kerja. Yang terjadi di Indonesia sampai kini masih banyak lembaga pendidikan kejuruan yang kurang memiliki dukungan tersebut sehingga pro-duk yang dihasilkan seringkali kurang dapat menganti sipasi perkembangan teknologi di lapangan kerja.